Selasa, 12 Juli 2011

MOS bukan perploncoan

[Lumajang.go.id] Masa Orientasi Siswa (MOS) tidak boleh menjadi perpeloncoan untuk siswa baru. Demikian penegasan Wakil Bupati Drs. H. As’at Malik, M.Ag., ditemui di ruang kerjanya Senin Pagi, usai membuka MOS untuk siswa baru SMA dan SMK se Kab. Lumajang di stadion Semeru. Dijelaskannya, MOS merupakan masa pengenalan lingkungan sekolah secara fisik maupun non fisik (tata tertib), agar siswa baru tidak bingung menghadapi lingkungan yang masih relative baru.
Masa orientasi siswa, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun di masing-masing lembaga sekolah. Hal itu, selain untuk pengenalan lingkungan, juga dimaksudkan untuk memberikan bekal kepada siswa baru, baik dalam hal kedisiplinan, mentalitas, wawasan kebangsaan, bahaya narkoba, tata karma dan sebagainya. Itu sebabnya, pelatih dan nara sumbernya diambil dari unsur Kodim, Kepolisian, Bakesbangpol, dan internal sekolah setempat.
Pembukaan MOS siswa baru SMA dan SMK itu, diikuti oleh sekitar 3000 siswa yang memadati Stadion Semeru. Namun, jumlah siswa baru yang menjadi peserta MOS se Kabupaten Lumajang sebanyak sekitar 9 (sembilan) ribu siswa. Masa orientasi itu, berlangsung selama tiga hari, terhitung mulai Senin, 11 Juli hingga 13 Juli 2011 ini.
Ditanya tentang materi MOS yang akhir-akhir ini tidak memasukkan P-4 sebagaimana zaman orba dahulu, Wabup mengungkapkan, materi wawasan kebangsaan yang diberikan, sebenarnya hampir sama dengan materi P-4. Hanya saja, kata Wabup, namanya bukan P-4. “namun, pada dasarnya wawasan kebangsaan itu sebanding dengan P-4”, tegasnya. (Mir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar