Rabu, 13 Juli 2011

Kelangkaan BBM Di Lumajang Makin Parah

Beritalumajang.com - Bahan  bakar minyak di Lumajang dalam sebulan terakhir seperti menghilang. Di beberapa  Saluran Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) selalu terjadi kekosongan. Yang lebih  mengkhawatirkan, yang langka bukan hanya premium, namun juga bahan bakar solar  untuk kendaraan besar seperti Bus dan Truk.

Pantauan  beritalumajang.com di beberapa SPBU di Lumajang. Mulai dari SPBU Nogosari  Rowokangkung, SPBU Bagosari Lumajang, SPBU Labruk dan SPBU Gatot Subroto, masyarakat langsung disapa ‘Premium habis’ atau ‘Premium belum datang’ hingga  ‘Solar Habis’. Kondisi seperti ini ternyata sudah berlangsung cukup lama, yakni  terjadi hampir dalam sebulan terakhir.

“Sekitar satu bulanan  pasokan selalu kurang,” kata Friska(27), pengelola SPBU Gatot Subroto Lumajang , Selasa (12/7) . Pihaknya mengaku, tidak mendapatkan pemberitahuan resmi dari Pertamina  terkait kekurangan jumlah pengiriman tersebut. Dalam sehari, jelas dia, seharusnya SPBU tersebut mendapatkan pasokan hingga 16-24 ton liter perharinya.

Memang benar, saat ini pasokan BBM kesini cuma 24 ton liter. Kemudian tiga hari tidak datang lagi,”  ujar Friska.

Kondisi ini, Friska menambahkan tentu saja membuat pasokan di SPBU yang akan disalurkan ke masyarakat menjadi jauh berkurang. Situasi seperti ini bukan hanya dialami SPBUnya saja dan inilah  yang  menjadikan BBM menjadi langka di masyarakat.

Parahnya lagi, ternyata  bukan hanya premium, namun juga bahan bakar solar. ”Padahal, sebelumnya solar  tidak pernah langka,” terang Friska. Bahkan, di even-even seperti hari raya ataupun tahun  baru dimana biasanya premium langka, solar tidak pernah langka. Pihaknya pun  heran dengan kondisi yang terjadi saat ini. Apalagi, solar berbeda dengan premium karena penggunanya adalah kendaraan berat seperti Bus dan truk.

”Jika kendaraan berat tersebut kehabisan bahan bakar dan mogok trus bagaimana?” tanya Friska. Tentu saja, hal tersebut membuat repot  pengendara. Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada pemerintah terutama  Pertamina untuk segera memberikan tanggapan terhadap kondisi tersebut, sehingga  masyarakat tidak kesulitan mencari BBM. Apalagi,
jelas Friska, pihaknya selalu  konsisten untuk melaksanakan instruksi dari Pertamina, misalnya dengan  pelarangan pembeli memakai Jerigen.

Kondisi tersebut, hendaknya diatasi secepatnya. ”Apalagi sebentar lagi puasa dan lebaran, pasti langka lagi,” pungkas Friska.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar